[CERPEN] : talk to my heart

pagi ini terasa kelabu , jalanan ramai seperti biasa, tapi hati? sepi. 
dimana aku yang biasanya ceria, yang biasanya mengajak tiap orang di jalan untuk bernyanyi, menari dan bergembira. aku sama sekali tak melihat aku yang seperti itu. kadang aku bertanya-tanya, apakah aku-yang-biasanya bisa menghilang? aku tak yakin itu, *memutar Not Like The Movies -Katy Perry*. kumulai bertanya kesana kemari pada tiap benak dan pikiranku.

kemana aku? 

dan tak dapat sepatah pun jawaban dari pikiranku sendiri. ku mulai bertanya dengan rumput yang bergoyang. mereka menutup mulutnya tapi tidak berdiam, bergoyang seperti biasanya. aku mulai kehilangan arah, aku terjatuh, dan tak tahu arah jalan pulang. dan sepertinya aku menggunakan lirik lagu karena kehabisan kata-kata.

kehilangan aku-yang-biasanya mungkin akan membuat aku yang-tidak-biasanya ini bertanya-tanya dan melakukan kegiatan diluar aku-yang-biasanya. 

hati bertanya, hai aku-yang-tidak-biasanya, maukah kau makan?

aku cuma diam, dan menggelengkan kepala. ini benar-benar bukan aku-yang-biasanya, yang selalu kelaparan dan memakan segala. 

dan kali ini aku cuma ingin mendengarkan musik  di playlistku, pertama ku pilih lagunya yang melow western dan tidak seperti aku-yang-biasanya suka, dangdut atau keroncong. 

hati bertanya lagi, seperti biasa, hatiku emang sukanya kepo.
Hai aku-yang-tidak-biasanya, kau kenapa?

kali ini aku memaklumi, kenapa hati bertanya seperti itu. karena pertanyaan hatiku tersebut mewakilkan manusia-manusia seantero jagad raya yang ingin tahu kenapa aku jadi begini,.
maafkan aku, kalo kepedean itu udah melekat menjadi karakterku. 

baiklah, aku jawab pada hatiku sendiri. 

Maafkan hatiku,  kau pun bingung, bagaimana dg aku? akupun nggak tau apa yang ada dipikiranku.

sebagian orang memang kadang nggak bisa mengungkapkan kenapa mereka diam dan berbeda dari biasanya. saat ada yang peduli, terutama hati sendiri, dia tetep diam tak mau bicara. begitulah kadang saat hati dan pikiran sedang tidak bersatu.

hati yang kepo bertanya lagi, baiklah kalo kau tak bisa menjawab, bagaimana kalo sekarang kita menonton film saja?

aku kaget dengan hatiku sendiri, kenapa bisa tau saja apa yang dipikiranku. kenapa hatiku tau apa yang aku inginkan saat ini. aku bangga punya hati seperti ini, lembut, innocent dan mengerti satu sama lain.

tapi aku jawab tentunya dalam hati pada hatiku sendiri, 
maafkan aku lagi hatiku, aku seneng sekali menonton film, tapi ini bukan saatnya.

hatiku menjawab, kenapa?

ini bukan waktu waktu yang pas buat menonton film, ini saatnya aku harus membuang hajat besar. jawabku dengan tegas.

hatiku memutar bola matanya 180derajat, dan bola matanya tentunya invisible karena bakal aneh kalo hati yang merah ada bola matanya. semacam film kartun saja, hatiku tidak seperti itu.

maafkan aku hatiku, aku belum bisa jujur tentang apa yang ada dipikiranku, dan maafkan aku , aku harus boker dulu, sudah beberapa hari aku menahannya. 




NB: gimana Sobs, itu tadi gw lagi latian nulis cerpen. bagus nggak? :p

Komentar

Unknown mengatakan…
hedehhhhhhhhhhh.. -_-
rika mengatakan…
:p xixixiixiii
Unknown mengatakan…
Hahahahaha...!!!! Baguuuuus bgt...!!
Berbobot cerpennya....
*lariketoiletmuntah2 :p :p

Postingan Populer