Beyond Godlike : Merapi (Episode II - Perjuangan untuk pulang)


" Matahari semakin naik, dan kita semua mulai kecapekan dan kepanasan. 

Seperti sebelumnya, kita udah keenakan di atas sini. 

Pulangnya GIMANA?!"
 
Beberapa saat setelah kecapekan melakukan beberapa aktifitas yang tidak berguna seperti foto-foto dan tidur, saat kita di Pasar Bubrah karena hanya itu yang bisa dilakukan. Kita kan masih melakukan perjalanan turun dan bisa dibayangkan, melewati bukit terjal, pasir dan bebatuan yang rapuh. Ash.. ngilu lagi, ngilu lagi. 
See you soon Merapi!

Baiklah, mengumpulkan sekuat tenaga lagi karena perjalanan masih sangatlah jauh. Kita harus semangat untuk pulang kembali dengan selamat! 

Oh iya disini kita bertemu teman-teman baru, ada Kak Rifky dan Kak Riki yang berduaan. Cie. Ada juga beberapa teman Anis yang mendaki bareng-bareng. 
 
Ketemu temen baru Kak Rifky dan Kak Riki
 

Dan perjalanan turun pun dimulai.

Bebatuan yang rapuh, kita bertemu lagi tetapi kali ini lebih berbahaya karena jika lo salah injek dan mengenai temen lo yang dibawah. Ih ngilu deh ngebayanginnya. Kita berusaha banget jaga jarak antar sesama temen biar aman. Hap.. Hap.. Bener deh, perjalanan turun ke POS II ini sungguh, sungguh melelahkan. Tapi tetep donk harus semangat ya bebeb.

Akhirnya bebatuan terjal nan rapuh terlewati dan kita sampe di POS II lagi. Masih inget kan, waktu berangkat kita melewati jalanan yang sampingnya jurang mengerikan, nah untuk turun kali ini kita melewati jalan satunya, yang digosipin lebih "terjal". WOW seperti apakah?

Gilak! Memang sangat terjal dan kurang lebih sama lah dengan bebatuan rapuh dari Pasar Bubrah tadi. Ini kenapa banyak banget bebatuan rapuh, apakah mereka sering disakitin? Tau ah gelap.

Pada siang hari, trek perjalanan lebih terlihat dan jauh lebih terasa saat melewati medan. beda dengan malam hari. Pelan-pelan kita menuruni bukit terjal itu, sekitar sejam kemudian kita mulai melewati Pos I dan melewati turunan yang berpasir, debu parah. Dan disini nih! Pertahanan kalian dalam berjalan normal diuji. Kenapa begitu? Karena ternyata pasir Merapi ini licin banget, sekalipun tebel kalo salah injek aja bisa kepleset.

Yah gue sebagai cewek berjiwa adventurous tinggi jelas donk menyukai tantangan ini. IYA gue kepleset berkali-kali dan jatuh lucu banget. Sial. Wkwkwk.
 
Terus kan gue bawa platik sampah, tiap kali melewati jalan batuan pasir yang sempit sampah gue benturan dan bunyi . SREKKKK! Seluruh mata bakal tertuju padamu.. Iya, selain sampahnya kena, terkadang tubuh gue juga udah terpelosok jatuh. Disini nih kelucuan mulai terjadi. Mas Reza yang gendut berkali-kali jatuh didepan gue, ya jelas donk gue nggak tahan. Nggak tahan pengen ngetawain. Muehehe.( Jangan ditiru ya teman-teman...)

Debu pasir ini bener-bener deh. Lucu banget! Kadang memang kalo alam lagi bercanda bikin kita terbuai. Sayang melewati turunan pasir nggak gue foto, soalnya gue takut henponya kena debu yang tebel banget memang.
 
Capeknya. Perjalanan turun kali ini lebih cepet. Yaiyalah orang turunnya merangkak dan mlorot gitu. Tapi debunya mashallah, itu yang bikin nggak tahan.Setelah capek berjuang melawan turunan terjal akhirnya sampai di New Selo lagi.

Alhamdulillah...

Untuk Gunung Merapi terima kasih banyak telah manis dengan kita waktu kita kunjungi. Indah banget, dan KEREN!

Terima kasih teman-teman, Mas Diki, Mas Reza, Anis, Mas Ino, Mas Rifky, Mas Riky, dan lainnya yang ketemu disana. Semoga ketemu lagi di lain trip ya.
You guys are the best!
 
 
 <3


 
 





Komentar

Postingan Populer